Sabtu, 09 November 2019

Penyebaran Kebudayaan Kapak Persegi

Penyebaran Kebudayaan Kapak Persegi| Daerah persebaran kapak persegi dan kapak lonjong dari zaman Neolithikum di Nusantara sesuai dengan daerah-daerah persebaran bahasa-bahasa di Indonesia bagian barat dan bahasa-bahasa di Indonesia bagian Timur. Kedua jenis kebudayaan berasal dari Asia daratan. Akan tetapi, jalan persebarannya berbeda. Begitu pula manusia pendukung dan pembawanya. Menurut von Heine Geldern, persebaran kebudayaan kapak persegi berasal dari daerah Yunan di Cina Selatan, yaitu di daerah hulu sungai-sungai besar di Asia Tenggara, seperti Brahmaputra, Irrawaddy, Salwin, Yang-Tse-Kiang, Mekong, dan Menam. Dengan melalui lembah-lembah sungai itu kebudayaan dan manusia pendukungnya menyebar menuju ke hilir sehingga sampai di Asia Tenggara bagian utara. 

Di sini kebudayaan itu mempunyai cabang kebudayaan kapak bahu. Dalam perkembangannya masing-masing berdiri sendiri dan mempunyai jalan penyebaran berbeda. Pendukung kebudayaan kapak persegi itu adalah  bangsa Austronesia. Kebudayaan kapak persegi ini kemudian mempunyai pusatnya di daerah. Tonkin karena dekat dengan laut. Akibatnya, mereka memiliki kepandaian khusus dari pendukung kebudayaan kapak persegi. Dengan perahu-perahu mereka tersebar ke Malaysia Barat kemudian menuju ke Kalimantan. Dari Kalimantan Barat Laut, kebudayaan kapak persegi tersebar ke Filipina, Formosa, dan Jepang. 

Pendukung kebudayaan kapak bahu adalah bangsa Austro-Asia Kebudayaan kapak bahu yang berkemabang kemudian menyebar dari Asia Tenggara daratan ke barat, yaitu ke Myanmar dan India sampai ke daerah muara Sungai Gangga. Ada pula sebagian melalu Cina sampai ke Jepang, Formosa, dan Filipina (juga Minahasa). 

Bangsa Austronesia datang di kepulauan ini sekitar tahun 2000 tahun SM, sedangkan bangsa Austro-Asia yang masih di wakili oleh bangsa-bangsa Khmer di Indocina, bangsa Mon di Myanmar, dan Munda di India datang ke India sekitar tahun 1500 SM. 

Sekian artikel tentang Penyebaran Kebudayaan Kapak Persegi semoga bermanfaat (Sumber : Sejarah, X SMA, Hal : 49-50, Penulis : Rini Mardikaningsih-R.Sumaryanto, Penerbit : Global)